Vietnam bergerak cepat di masa-masa awal infeksi corona menyebar.
By Ismoko 6 Maret 2020 12:32Ketika dunia bergulat dengan virus corona, Vietnam membawa kabar melegakan. 16 pasien yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Negeri Khmer itu dinyatakan sembuh.
Akhir Februari lalu, otoritas kesehatan Vietnam menyatakan 16 pasien tersebut telah diizinkan pulang. Termasuk pasien tertua berusia 73 tahun.
Sejak pertengahan hingga akhir Februari pun pemerintah setempat tidak mendeteksi adanya kasus inveksi baru. Kasus terakhir dilaporkan muncul pada 13 Februari.
" Jika pertempuran melawan Covid-19 adalah perang, maka kami memenangkan pertempuran pertama tetapi tidak seluruhnya karena situasi bisa sangat tidak terprediksi," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan mengutip ucapan Wakil Perdana Menteri Vietnam, Vu Duc Dam, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Keberhasilan Vietnam memukau para pejabat WHO dan pakar kesehatan tingkat dunia. Mereka kagum dengan respons cepat pemerintah dalam menghadapi kondisi darurat dan ini dinilai sebagai langkah terpenting.
Pada Rabu di pekan terakhir Februari, Pemerintah Vietnam mengumumkan pasien ke-16 sekaligus yang terakhir terinfeksi telah dikeluarkan dari rumah sakit. Dia adalah pria 50 tahun, teridentifikasi sebagai NVV.
Ilustrasi wabah virus corona © Ilustrasi wabah virus corona (Foto: Shutterstock)
NVV disebut tertular virus dari putrinya berusia 23 tahun terindentifikasi sebagai NTD. Keduanya adalah penduduk asli distrik Son Loi di Provinsi Vinh Puch, yang merupakan lokasi ditemukannya 11 kasus infeksi virus corona.
NTD adalah satu dari delapan karyawan di perusahaan Jepang yang pulang dari Wuhan, pusat persebaran virus, pada 17 Januari lalu. Secara keseluruhan, enam orang dari kelompok tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Beberapa kerabat dan teman mereka juga terinfeksi. Termasuk bayi usia tiga bulan, yang kemudian dinyatakan sebagai pasien termuda.
Perwakilan WHO di Vietnam, Kidong Park, menghubungkan keberhasilan tersebut dengan respons proaktif dan konsistensi Pemerintah.
Virus corona menjadi mimpi buruk di Vietnam setelah ada dua orang warga China dinyatakan terinfeksi dan menjadi kasus pertama ditemukan di Ho Chi Minh City pada 23 Januari.
Pejabat Vietnam lalu mengumumkan virus corona menjadi epidemi pada 1 Februari, bertepatan dengan adanya enam kasus di negara tersebut.
Pada 13 Februari, Kementerian Kesehatan memerintahkan 10.600 penduduk Son Loi diisolasi selama 20 hari setelah lebih banyak kasus terkonfirmasi.
" Negara ini telah mengaktifkan sistem responnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, pesan komunikasi risiko yang jelas, dan kolaborasi multi-sektoral," ujar Park.
Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long, mengatakan hingga saat ini belum ditemukan obat untuk virus tersebut.
" Kami hanya mengandalkan prinsip-prinsip dasar," kata Nguyen pada 10 Februari, di mana saat itu sudah ada 10 kasus terkonfirmasi.
Petugas kesehatan telah diinstruksikan untuk mengikuti protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan. Pertama, para dokter diharuskan mengobati gejalanya seperti demam.
Kedua, pasien menjalani diet ketat dan bergizi. Ketika, memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.
Sekolah Libur Total
Selain menjalankan langkah pencegahan di rumah sakit, Vietnam juga memperpanjang waktu libur sekolah untuk melindungi para siswa, Jutaan siswa di 63 kota dan provinsi di Vietnam tidak ada yang masuk sekolah sejak awal perayaan Tahun Baru Imlek.
"Keselamatan para siswa harus ditempatkan di atas segalanya," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Nguyen Huu Do.
Kementerian menginstruksikan setiap ruang kelas harus disemprot cairan disinfektan sebelum para siswa masuk sekolah.
Para guru dan staf juga diminta mengingatkan para siswa untuk menjaga kebersihan seperti mencuci tangan, dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh ketika tiba di sekolah.
Para siswa kembali masuk sekolah pada 2 Maret 2020. " Hanya jika situasi Covid-19 telah terkendali dengan baik dan tidak ada perkembangan rumit selanjutnya," demikian pernyataan dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam dalam laman resminya. (Sumber: Dream.co.id)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Corona Takut Traveler, Ini Strategi Biro Perjalanan
4 Maret 2020 13:264 WNI Penumpang Kapal Pesiar di Jepang Sembuh dari Corona
4 Maret 2020 11:02Turis ke Bali Anjlok, Garuda Indonesia Buka Rute Baru
3 Maret 2020 15:33Warga Borong Sembako, Istana: Tenang, Jangan Panik
3 Maret 2020 13:18Kenali 4 Tanda Saat Jantung Tidak Bekerja dengan Baik
28 Februari 2020 16:03